NAMA
: ARTHUR DWI A.P
NO
: 07
KELAS
: XI IPA 3
SEJARAH
PENEMUAN SEL
Penemuan sel diawali
dengan penemuan mikroskop oleh Anthonie Van Loewenhock,yang kemudian
dikembangkan oleh ilmuan ilmuan yang lain
- Robert Hooke (1653-1703)menemukan sel pada sayatan gabus
- Mathias J. Schleiden ( 1804 – 1881 ) dan Theodore Schwann ( 1810- 1882 ) menyatakan sel adalah unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup
- Robert Brown (1733- 1858 ) menemukan nukleus ( inti sel )
- Felix Durjadin ( 1789 -1869) menemukan cairan sel ( protoplasma )
- 5. Max Schultze ( 1825 -1874 ) menyatakan bahwa sel adalah struktur fungsional terkecil penyusun makhluk hidup
- 6. Rudolf Virchow (1821 – 1902 ) menyatakan sel adalah satuan hereditas makhluk hidup
SEL merupakan
unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit
struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar
bagi tubuh makhluk hidup. Setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu
membran plasma, nukleus, sitoplasma dan organel sel. Pada makhluk hidup
multiseluler sel – sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu
fungsi yang sama membentuk jaringan. Jaringan yang berbeda menyusun
suatu organ yang memiliki fungsi tertentu. Organ yang berbeda
bekerjasama membentuk suatu sistem organ.
Sel sebagai struktur fungsional terkecil bermakna bahwa sel atau sel
– sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses
hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi, ekskresi, transportasi,
sintesis,, reproduksi, sekresi dan iregulasi
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Komponen utama sebuah
sel adalah protoplasma,yaitu zat – zat hidup pada sel. Protoplasma terdiri atas
komponen anorganik dan komponen organik.
Komponen anorganik
terdiri atas air, garam mineral dan gas
Komponen organik
terdiri atas protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat
AIR
Protoplasma sel hewan
dan sel tumbuhan mengandung 75 % - 85 % air. Air dalam sel berfungsi :
- Pelarut berbagai zat organik dan anorganik
- Bahan pensuspensi zat – zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak dan karbohidrat
- Media transport berbagai zat untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain
- Media berbagai proses reaksi – reaksi enzimatis yang berlangsung di dalam sel
Garam – Garam Mineral
1.
Di dalam sel, garam – garam mineral
dapat terdisosiasi menjadi ion. Garam – garam mineral sangat penting untuk
kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misalnya :
- 1. Ion Na+ dan K+ berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel
- 2. Ion magnesium berperan sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim
- 3. Fosfat anorganik digunakan dalam sintesis ATP yang menyuplai energi
GAS
Di dalam sel juga
terkandung berbagai jenis gas yang
berasal dari lingkungan atau dihasilkan oleh metabolisme sel, misalnya oksigen
(O2), karbondioksida (CO2) dan nitrogen (N2)
PROTEIN
Protein adalah
makromolekul yang terdiri atas asam- asam amino yang saling berikatan.ikatan
diantara asam amino disebut ikatan peptida.berdasarkan fungsinya protein
diklasifikasikan menjadi :
- Protein enzim, berperan dalam mempercepat reaksi – reaksi biokimia
- Protein struktural, membentuk struktur –struktur biologis
- Protein transpor, berperan dalam mengangkut substansi substansi penting
- Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda – benda asing
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah
substansi yang terdiri atas atom – atom C,H dan O, fungsinya adalah sebagai
sumber energi, cadangan energi dan komponen struktural organel dan bagian sel
lainnya. Karbohidrat yang terdapat dalam sel berupa :
- Monosakarida, contoh glukosa, fruktosa, galaktosa
- Disakarida ,contohnya maltosa, sukrosa dan laktosa
- Polisakarida, contohnya amilum,glikogen,lignin,pektin dan selulosa
LIPIDA
Lipida adalah senyawa
organik berminyak atau berlemak yang tidaklarut di dalam air. Fungsi lipida
adalah :
- Sebagai komponen membran plasma ( fosfolipid dan glikolipid ), hormon dan vitamin
- Sebagai sumber dan cadangan energi
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat merupakan
senyawa yang tersusun atas unit unit nukleotida dan terdapat di inti sel.
Setiap nukleotida tersusun atas basa purin dan pirimidin yang terikat pada gula
pentosa ( ribosa dan dioksiribosa) dan diesterifikasi dengan asam fosfat. Ada
dua macam asam nukleat, yaitu ADN dan ARN. Fungsinya untuk mengontrol aktivitas
sel dan membawa informasi genetik
Jaringan
merupakan sekelompok sel dengan ciri yang serupa dalam hal bentuk, fungsi,
maupun sifat-sifatnya. Berdasarkan kemampuan membelah, jaringan tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang terdiri dari
sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel meristem, yaitu
ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nukleus yang relatif besar,
vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid
atau prismatis.
Pada setiap meristem ada sel-sel tertentu yang membelah diri sedemikian
rupa. Hal tersebut menyebabkan pada setiap pembelahan, salah satu sel anakan
(pemula) tetap berupa meristem. Sedangkan sel anakan lain akan mengalami
modifikasi. Sel anakan yang mengalami modifikasi lambat lan keluar dari
meristem dan akhirnya menjadi sebuah atau
sekelompok sel yang berada didalam bagian utama tumbuhan.
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.
Pro Meristem
Pro
meristem merupakan jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih
dalam tingkat embrio.
Meristem primer
Meristem primer adalah jaringan meristem yang
terdapat pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih membelah. Pada umumnya
jaringan meristem primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang dapat
mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi. Contoh:
ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar
disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang
dan akar bertambang panjang.Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer.Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium
adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem
dan floem. Aktivitas kambium.
Jaringan
Permanen
Jaringan
permanen bersifat non
meristematik, yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan Jaringan
permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan paenkim, jaringan penyokong,
jaringan pengangkut, serta jaringan gabus.
Jaringan permanen adalah
jaringan yang bersifat non meristematik, yaitu proses tidak tumbuh dan tidak
berkembang lagi. Jaringan ini dibentuk dari diferensiasi sel-sel meristem, baik
meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan permanen tumbuhan juga
merupakan jaringan yang terspesialisasi. Spesialisasi jaringan tumbuhan merupakan
pengkhususan sel-sel tumbuhan untuk mendukung fungsi sel tertentu. Jaringan
permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan paenkim, jaringan penyokong
(yang terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (yang
terdiri dari xilem dan floem), serta jaringan gabus.
Jaringan epidermis Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan
tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi
jaringan di sebelah dalamnya, pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan,
kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan.
Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan antara lain :
·
Terdiri
dari sel-sel hidup
·
Berbentuk
persegi panjang
·
Sel-selnya
rapat dan tidak memiliki ruang antar sel
·
Tidak
memiliki klorofil
·
Dinding
sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan, namun bagian dalam tetap tipis.
·
Mampu
membentuk derivat jaringan epidermis.
Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi
stomata, trikoma, spina, velamen, sel kipas, dan selkersik.
Stomata (Mulut daun)
Stomata (jamak;
stoma=tunggal) atau mulut daun, merupakan suatu celah pada jaringan epidermis
yang dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga berisi kloroplas dan memiliki
bentuk yang berlainan dengan sel epidermis sebagai sel asalnya.
Stomata berfungsi sebagai :
·
Jalan
masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 pada waktu fotosintesis di siang hari.
·
Jalan
penguapan (transpirasi)
·
Jalan
pernapasan (respirasi), yaitu masuknya O2 dan keluarnya CO2.
Trikomata (jamak; trikoma=tunggal) atau rambut-rambut merupakan
modifikasi jaringan epidermis berupa rambut –rambut. Trikoma hampir terdapat
pada seluruh permukaan organ tumbuhan, misalnya pada akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Oleh karena itu, ada istilah rambut akar, rambut batang, rambut
daun, rambut bunga dan lain-lain. Trikoma dibedakan menjadi trikomata
non-glanduler dan trikomata glanduler. Trikomata non-glanduler berupa rambut
pelindung yang selnya tidak mengeluarkan zat sekretoris. Sebaliknya, trikomata
glanduler berupa rambut pelindung yang selnya mengeluarkan zat sekretoris.
Trikomata memiliki fungsi antara lain :
·
Mengurangi
penguapan
·
Meneruskan
rangsangan
·
Sumber
: Dokumen penerbit
·
Mengurangi
gangguan dari manusia dan hewan
·
Gb.
1.9 Tipe-tipe trikoma
·
Membantu
penyebaran biji
·
Membantu
perkecambahan biji
·
Membantu
penyerbukan bunga
·
Sebagai
alat untuk “memanjat”
Spina (tunggal; spinata=jamak) atau duri merupakan alat
tambahan pada epidermis sel tumbuhan dibagian batang tumbuhan. Spina dibedakan
menjadi spina palsu (emergensia) dan spina asli. Spina palsu merupakan
duri yang dibentuk oleh jaringan dibawah epidermis. Spina palsu misalnya duri
pada batang mawar. Sebaliknya, Spina asli (spina yang sesungguhnya)
merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan dari dalam stele batang. Spina asli
misalnya spina pada tumbuhan bunga Bougenville.
Jaringan Parenkim
Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua
bagian organ tumbuhan. Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena
:
·
Menyusun
sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, dan buah.
·
Terdapat
diantara jaringan lain, misalnya diantara xilem dan floem.
Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim
merupakan jaringan hidup yang memiliki banyak sifat jaringan
parenkim dan secara struktural dapat dianggap sebagai jaringan parenkim khusus
yang menunjang organ muda pada tumbuhan.
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan
parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak
menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian
daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang
cukup untuk sel –sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding
sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding
sel yang ekstensif.
Jaringan Sklerenkim
Gb. 1.16 Jaringan sklerenkim
Sumber : Dokumen penerbit
Jaringan sklerekim
merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah
dewasa. Sel-sel sklerenkim memilki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin
(memiliki zat kayu), dan protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa.
Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi, namun dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian besar, yaitu serabut sklerenkim dan sklereid.
·
Serabut
sklerenkim
Serabut sklerenkim merupakan sel-sel yang panjang dan sempit yang berujung
runcing. Sel-sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang, sementara
ujung-ujungnya yang runcing bertumpang tindih dan menyatu dengan kuat.
Serabut
sklerenkim terdapat pada sebagian besar bagian tumbuhan. Berdasarkan letaknya,
serabut sklerenkim digolongkan menjadi serabut xiler dan serabut ekstraxiler. Serabut
xiler merupakan sklerenkim yang terdapat pada jaringan xilem. serabut xiler
merupakan komponen utama penyusun kayu. Serabut ekstraxiler merupakan
serabut sklerenkim yang terletak di luar jaringan serabut xiler. Serabut
ekstraxiler sering digunakan untuk membuat tali tambang, karung goni, dan bahan
dasar tekstil untuk pakaian.
·
Sklereid
Gb. 1.17
Sklereid
Sumber
: Dokumen penerbit
Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk
bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.
Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara
sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji (Psidium guajava)
dan buah pir. Sklereid dapat juga sebagai suatu massa sinambung seperti pada
tempurung kelapa (Cocos nucifera).
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang
mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis
dari satu bagian tumbuhan ke bagian lainnya.
Gb. 1.18 Jaringan pengangkut
Sumber : Dokumen penerbit
Berdasarkan fungsinya, jaringan penhangkut pada tumbuhan
dibagi menjadi dua kelompok yaitu xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis).
Xilem
Xilem
atau pembuluh kayu merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi
menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem tersusun dari parenkim
xilem dan serabut xiler seperti yang telah diuraikan sebelumnya, serta trakeid,
dan komponen pembuluh.
·
Trakeid
Trakeid adalah se-sel
tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi atau penebalan oleh senyawa
lignin, dan sel-selnya akan mati setelah dewasa. Trakeid merupakan komponen
penyusun berkas vaskuler xilem yang berbentuk lancip dan panjang, serta
memiliki dinding sel yang berlubang-lubang atau yang disebut pit.
Trakeid memiliki duafungsi yaitu sebagai unsur penopang dan pengangkut air.
·
Gb.
1.19 Trakeid
·
Sumber
: Dokumen penerbit
·
Komponen
pembuluh
Gb. 1.20 Tipe trakeid
Sumber : Dokumen penerbit
Komponen pembuluh
merupakan sel-sel silinder yang mati setelah dewasa, dengan bagian ujungnya
saling bersatu membentuk sebuah tabung pengangkut air bersel banyak. Dinding
ujung (kadang-kadang juga dinding samping) komponen pembuluh ini
berlubang-lubang yang merupakan tempat air lewat dengan bebas dari satu sel ke
sel lainnya. Oleh karena itu, bentuk pembuluh bukanlah sederetan sel yang
saling bertindihan, tetapi suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang.
Komponen pembuluh umumnya lebih pendek dan lebih lebar daripada trakeid, namun
dinding sel sekunder berlignin seperti pada trakeid. Komponen pembuluh mencakup
berbagaitipe, diantaranya tipe lebar dengan papan perforasi sederhana dan tipe
sempit dengan papan perforasi skalariform.
Floem
Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan pengangkut
yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Jaringan floem tersusun atas sel-sel yang berbentuk piramid. Seperti
halnya xilem, floem juga memiliki parenkim floem dan serabut floem.
Gb. 1.21 Floem dengan sel pengiring
Sumber : Dokumen penerbit
Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
dan berperan sebagai sekat pemisah antara floem yang satu dengan floem lainnya.
Serabut floem merupakan jaringan skerenkim yang berfungsi untuk memperkuat
jaringan pembuluh. Selain itu, floem dicirikan dengan adanya komponen pembuluh
tapis dan sel pengiring.
·
Komponen
pembuluh tapis
Komponen pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang yang ujungnya bersati
membentuk suatu pembuluh. Komponen pembuluh tapis terdiri dari sel-sel yang
hanya berfungsi selama sel-sel tersebut hidup.
·
Sel
pengiring
Sel pengiring merupakan sel yang berukuran ebih kecil dibandingkan sel penyusun komponen
pembuluh tapis. Sel pengiring berperan untuk memberi makan sel-sel penyusun
komponen pembuluh tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya terdapat pada
Angiospermae.
Jaringan
hewan berdasarkan struktur dan fungsi utamanya dapat dibedakan menjadi 4, yaitu
: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Meskipun sangat kompleks, seluruh hewan multiseluler baik gajah, semut, ataupun
manusia hanya disusun oleh empat macam jaringan dasar. Keempat macam jaringan dasar tersebut tersebut adalah
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Jaringan hewan tersusun atas sel-sel dan matriks
ekstraseluler. Berdasarkan atas struktur jaringan dan fungsi utamanya, maka
kita dapat membedakan keempat jaringan dasar pada hewan.
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral yang berhimpitan dengan substansi
ekstrasel sangat sedikit .Sel saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran
sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh .Tidak terdapat
pembuluh darah atau pembuluh limfe. Bentuknya kadang sangat tidak teratur.
·
Berdasarkan
fungsi epitel digolongkan menjadi :
·
Sumber
: Dokumen Penerbit
·
Epitel
Proteksi (pelindung)
·
Gb.
2.1 Tipe jaringan epitel
·
Epitel
kelenjar
·
Epitel
absorbsi (penyerap)
·
Epitel
sesori (indra)
·
Berdasarkan
bentuknya epitel dibagi menjadi:
·
Epitel
selapis :Hanya mengandung satu lapis sel
·
Epitel
berlapis :Mengandung lebih dari satu lapis sel.
Epitel selapis
Gepeng
·
Bentuk
sangat pipih
·
Tinggi
kurang dari lebar
·
Inti
melebar/pipih
Epitel selapis
Kuboid
·
Bentuk
sel seperti kubus
·
Tinggi
dan lebar kurang lebih sama
·
Inti
bulat terletak di tengah
Epitel selapis
SilindrisTinggi lebih dari
lebarnya, Inti berbentuk lonjong, Disusun oleh
selapis sel berbentuk silindris Biasanya terdapat sel goblet diantara sel-sel
epitelnya
Epithelium
Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa lapis
sel, erbentuk pipih, berfungsi sebagai pelindung, Letak ditemukan: Kulit
,Mulut,EsophagusDisusun oleh selapis sel, berbentuk batang namun seperti
berlapis. Kadang memiliki silia, terutama yang menyusun sal. Pernafasan.
Berfungsi sebagai sekresi atau absorbs.
Merupakan
peralihan antara epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan epitel
berlapis silindris Melapisi sistem urinaria mulai dari pelvis renis sampai
uretra Lapisan basal terdiri dari sel-sel kuboid atau silindris
Epitel berlapis
silindris
Struktur lapisan basal terdiri dari sel-sel polihedral yg
tdk teratur, relatif pendek, hanya sel lapisan permukaan yg berbentuk silindris
tinggi. Jarang dijumpai: konjungtiva mata, melapisi sebagian uretra pria, dan
pada duktus berukuran besar di kelenjar liur.
Proses pembentukan kelenjar eksokrin dari epitel penutup.
Sel-sel epitel berkembang biak dan menembus jaringan ikat.
Epitelium Kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah.
Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon.
Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi
dua yaitu sebagai berikut.
Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus
untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar
ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.
·
Kelenjar
Endokrin
Sumber : Dokumen Penerbit
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang
tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai
saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya
langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu
kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis.
JARINGAN OTOT
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot.Jaringan ini
berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh.Jaringan otot terbagi
menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik (otot rangka), dan otot jantung
dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-ciri
|
Otot Polos
|
Otot Lurik
|
Otot Jantung
|
Bentuk sel
|
Seperti gelendong, bagian tengah besar, & ujungnya meruncing.
|
Silindris atau serabut panjang
|
Silindris atau serabut pendek
|
Inti sel
|
Satu, di tengah
|
Banyak, di tepi
|
Satu atau dua, di tengah
|
Aktivitas
|
Di luar kehendak (otot tidak sadar)
|
Di bawah kehendak (otot sadar)
|
Di luar kehendak (otot tidak sadar)
|
Kontraksi
|
Lambat dan lama, tidak mudah lelah
|
Cepat, tidak teratur, & mudah lelah
|
Otomatis, teratur, tidak pernah lelah, & bereaksi lambat
|
Letak
|
Alat-alat tubuh bagian dalam
|
Melekat pada rangka
|
Jantung
|
Diskus interkalaris
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Otot lurik
Terdiri atas serabut otot Berkas-berkas sel silindris
sangat panjang Inti lonjong, terdapat di tepian sel di bawah membran sel (ciri
khas yg membedakan dengan otot polos dan otot jantung)
Otot polos
Terdiri atas sel panjang tanpa garis melintang (otot
tidak lurik).Tiap sel dibungkus oleh lamina basal dan jalinan serat retikulin
(utk menghubungkan kekuatan yg dibangkitkan oleh masing-masing serabut otot
polos menjadi aksi bersama, cth : gerak peristaltik usus).Bentuk sel fusiformis
(lebar pada bagian tengah dan meruncing pada bagian ujung).Tiap sel punya satu
inti di pusat pada bagian sel yang paling lebar.
·
Otot
jantung
Terdiri atas berkas-berkas sel yang teranyam.Sel terdiri
atas satu atau dua inti pucat yang terletak di tengah.
“Transplantasi Kulit”
Transplantasi atau cangkok kulit (skin graft)
dikerjakan dengan mengambil kulit dari suatu bagian tubuh dan menanamnya pada
daerah yang memerlukan. Lokasi pengambilan (donor site) biasanya di
daerah paha dan pantat, karena daerah tersebut lebar dan mudah sembuh.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar jaringan
kulit yang ditanam dapat tumbuh. Antara lain sebagai berikut:
·
Kulit
donor harus sehat
·
Lokasi
resipien (tempat donor ditanam) harus memiliki jaringan pembuluh darah
yang baik.
Komponen
Jaringan Pengikat
Matriks terusun oleh serabut-serabut dan bahan
dasar.Serabut dibedakan menjadi serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut
reticular.Bahan dasar terdiri atas asam mukopolisakarida.Komponen utama asam
mukopolisakarida adalah asam hialuronat. Semakin banyak asam hialuronat yang
terkandung di dalam matriks, maka matriks akan semakin lentur. Komponen utama
bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung sulfa, khususnya
kondroitin sulfat. Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks menjadi
semakin kaku.
Sel-sel Jaringan Pengikat :
·
Fibroblast,
berfungsi mensintesis dan mengekskresikan protein.
·
Makrofag,
berfungsi dalam pinatosis dan fagositosis.
·
Sel
tiang (sel mast), berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
·
Sel
lemak, berfungsi menyimpan lemak.
·
Sel
darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit.
Ciri-ciri
|
Kartilago Hialin
|
Kartilago Fibrosa
|
Kartilago Elastis
|
Serabut
|
Serabut kolagen yang halus.
|
Serabut kolagen yang padat dan kasar.
|
Serabut elastis dan serabut kolagen.
|
Warna matriks
|
Putih kebiru-biruan dan tembus cahaya.
|
Gelap dan keruh.
|
Keruh kekuning-kuningan.
|
Letak
|
Ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan
saluran pernapasan.
|
Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan
persendian.
|
Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.
|
Fungsi
|
Memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong
bagian tertentu rangka dewasa, & membantu pergerakan persendian.
|
Menyokong dan melindungi bagian di dalamnya.
|
Memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.
|
- Teori omnis cellula e cellula dikemukakan oleh …
a.
Rudolf Virchow
b.
Max Schultze
c.
Schleiden
d.
Felix Dirjadin
e.
Robert Brown
- Sel merupakan unit structural terkecil pendapat dari …
a.
Rudolf Virchow
b.
Max Schultze
c.
Schleiden
d.
Felix Dirjadin
e.
Robert Hooke
- Merupakan komponen kimiawi sel …
a.
Air
b.
Oksigen
c.
Karbon
d.
Belerang
e.
Vitamin
- Tumbuhan dapat menjadi lebih tinggi dan besar karena aktifitas dari jaringan …
a.
Epidermis
b.
Meristem
c.
Xylem
d.
Floem
e.
Parenkim
- Jaringan meristem adalah …
a.
Jaringan muda yang terdeferensiasi
b.
Merupakan jaringan dasar
c.
Merupakan jaringan penyongkong
d.
Sel-selnya aktif membelah
e.
Merupakan jaringan tua terdeferensiasi
- Sel pengiring terdapat pada jaringan …
a.
Xylem
b.
Empulur
c.
Jari-jari empulur
d.
Floem
e.
Parenkim
- Transpor ion, molekul yang membutuhkan energy ATP adalah …
a.
Difusi
b.
Osmosis
c.
Transport aktif
d.
Transport pasif
e.
Endositosis
- Penghancuran ekor berudu saat memasuki dewasa disebut …
a.
Autofagi
b.
Autolysis
c.
Pinositosis
d.
Fagositosis
e.
Eksositosis
- Kelenjar yang mempunyai saluran pembuangan pada jaringan hewan …
a.
Eksokrin
b.
Endokrin
c.
Kelenjar tiroid
d.
Eitrosit
e.
Kondrosit
- Jaringan yang berfungsi sebagai pengerat …
a.
Epitel
b.
Jantung
c.
Otot
d.
Saraf
e.
Ikat
JAWABAN
1.
A
2.
E
3.
A
4.
B
5.
D
6.
B
7.
C
8.
A
9.
A
10.
C
0 komentar:
Posting Komentar