NILAI-NILAI DEMOKRASI
Posted by Unknown
Posted on 21.21
with 1 comment
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. NILAI-NILAI DEMOKRASI
Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai-nilai yang mutlak diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Ketiadaan hal-hal tersebut akan mengakibatkan dampak yang kentara berupa pemerintahan yang sulit ditegakkan. Diantara yang merupakan nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :
- 1. Kebebasan :
Adalah merupakan hak dan kewajiban bagi tiap warga negara dapat mengutarakan pendapatnya secara bebas untuk dijamin dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 28 dalam undang-undang Nomor 15 Tahun 2005. Menuju masa demokrasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan di segala bidang sering memunculkan permasalahan baru bagi warga negara atau masyarakat.
Apabila problema tersebut membahayakan, maka warga berhak untuk menyatakan keluhan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pemerintah. Hal ini wajib dijamin oleh pemerintah sebagai wujud dan bentuk kewajiban negara untuk melindungi rakyatnya. Semakin cepat dan efektif penyelesaiannya, maka kualitas demokrasi pemerintahan tersebut semakin tinggi.
Pada orde lama, kebebasan ini sangat dibatasi. Hanya pendapat yang mendukung pemerintahan yang diterima. Jika ada pendapat yang bertolak belakang dan mengancam kekuasaan pemerintahan maka dilarang untuk disalurkan melalui media apapun. Bahkan banyak dari mereka dipaksa mengaku “bersalah” dan ditempatkan di hotel prodeo.
Di masa orde baru, tindakan tersebut berlangsung makin intensif dan sistematis. Bahkan pemerintahan membentuk badan intelijen khusus untuk memantau dan mengawasi segala macam gerakan atau pendapat tokoh masyarakat dan segera menindas mereka bila dianggap membahayakan tanpa memperdulikan hak asasi manusia (HAM). Inilah yang memicu kematian nilai-nilai demokrasi di Indonesia.
Represi terhadap perbedaan pendapat dengan para eksekutif cukup potensial dalam menghadirkan disintegrasi bangsa. Karena demokrasi mengajarkan kebebasan berpendapat yang dibatasi oleh kebebasan orang lain. Sehingga segala jenis penindasan ini harus dijauhkan agar tidak menghalangi demokratisasi dalam tata kehidupan politik Indonesia. Karenanya, setiap warga berhak memberikan tanggapan dan sikap didalam era keterbukaan ini.
1.2. Kebebasan Berkelompok
Berkelompok merupakan naluri dasar manusia yang tak mungkin diingkari. Kebebasan berkelompok dalam berorganisasi merupakan nilai dasar demokrasi yang harus diaplikasikan oleh setiap warga negara. Pada masa modern, kebutuhan seperti ini tumbuh dan berkembang semakin pesat. Semisal seorang calon presiden tidak mungkin mencalonkan dirinya sendiri kecuali dicalonkan oleh kelompoknya (partainya).
Berkelompok pada masa orde baru sangat dibatasi kebebasannya. Pembentukan partai selain yang disetujui oleh rezim sangat dilarang pada waktu itu. Kalaupun ada, maka tidak diperbolehkan berkampanye secara luas sampai ke pelosok daerah. Hanya partai pemerintah (Golkar) dan militer yang berhak beraktifitas hingga ke desa-desa. Hasilnya, ketidakadilan semacam ini secara otomatis menguatkan basis Golkar yang merupakan partai pemerintah.
Seiring runtuhnya rezim orde baru, segala bentuk diskriminisasi tersebut ternyata tidak mampu memusnahkan eksistensi mereka. Golkar menjadi kehilangan banyak pendukung dan sebaliknya jumlah aktivis partai lain (PPP dan PDI) semakin bertambah dan terus berkembang menyusul datangnya era reformasi.
Demokrasi telah memberikan banyak alternatif pilihan sebagai bentuk dukungan akan kebebasan berkelompok. Tidak ada suatu keharusan untuk tunduk dan mengikuti ajakan maupun intimidasi dari pemerintah atau kelompok tertentu. Dan juga tidak ada rasa takut dalam menyampaikan afiliasinya ke dalam sebuah partai atau kelompoknya selain dari partai pemerintah.
1.3. Kebebasan Berpartisipasi
Secara umum, negara demokrasi yang berkembang selalu mengharapkan agar jumlah partisipan dalam pemberian suara pada pemilihan umum dapat mencapai suara sebanyak-banyaknya. Jenis partisipasi yang pertama ini adalah wujud kebebasan berpartisipasi dalam bidang politik. Oleh karena pada zaman otoriter, semakin banyak pemilih berarti semakin besar kebanggaan suatu rezim yang mendapatkan dukungan tersebut. Maka, segala bentuk intimidasi kepada warga negara sering dijadikan sarana untuk meningkatkan dukungan masyarakat.
Tetapi saat memasuki era reformasi, tidak ditemukan partai politik yang mampu mengumpulkan lebih dari 50 % suara pemilih. Ini membuktikan bahwa negara Indonesia sedang melangkah ke arah demokrasi yang didalamnya terdapat jaminan kebebasan berpartisipasi. Hasil positifnya adalah semakin banyak partai yang mampu mengirimkan wakilnya ke DPR ataupun DPRD.
Bentuk partisipasi kedua adalah kontak atau hubungan dengan pejabat pemerintah. Seorang anggota DPR terpilih belum tentu mampu bekerja sesuai harapan masyarakat bahkan presiden yang terpilih secara aklamasi terkadang tidak mampu memenuhi cita-cita masyarakat. Maka, upaya untuk mengontak langsung para pejabat merupakan kebutuhan yang semakin urgen. Rakyat perlu mengontrol dan mengawasi langsung terhadap segala kebijakan dan keputusan para legislatif maupun eksekutif.
Meski begitu, masih terdapat kendala utama yakni pendidikan politik kepada masyarakat tentang manfaat partisipasi ini yang belum ditempuh dengan baik. Karena urgensi mengembangkan tingkat kesadaran ini akan membantu masyarakat dalam menemukan solusi mengatasi problematika kehidupan yang semakin kompleks.
Melakukan protes terhadap lembaga masyarakat atau pemerintah adalah jenis partisipasi ketiga. Hal ini merupakan suatu keharusan dalam sebuah negara berdemokrasi yang bertujuan menjadikan sistem politik dapat bekerja maksimal,. Namun perlu diarahkan dengan baik untuk memperbaiki kebijakan dari pemerintah maupun swasta. Tidak diperkenankan protes tersebut bertujuan menciptakan gangguan dan hambatan bagi publik.
Merupakan bentuk partisipasi keempat yakni mencalonkan diri dalam pemilihan jabatan publik sesuai dengan sistem yang berlaku. Hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan nilai-nilai demokrasi. Diharapkan setiap dari mereka akan dapat bertanggung jawab sepenuhnya bila kelak terpilih dan mau menanggung resiko apabila melakukan penyimpangan etika pemerintahan.
- 2. Kesetaraan
Intimidasi pada masa orde baru sangat menyulitkan untuk mewujudkan suatu kesetaraan. Ketika itu, tidak semua warga berhak dan berkesempatan yang sama dalam memperoleh keadilan. Dalam segala bidang terjadi pelanggaran asas kesetaraan yang seharusnya mereka dapat mereka dapatkan secara utuh. Hanya mereka yang mendukung rezim otoriter tersebut yang akan mendapatkan fasilitas melimpah.
Semua bentuk penolakan perihal kesetaraan ini tentu berseberangan dengan prinsip dan nilai demokrasi. Namun seiring bangsa ini memasuki era reformasi, nilai-nilai kesetaraan ini perlahan mulai ditegakkan dan dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan bila mampu dipelihara secara kontinyu akan membawa kepada demokrasi yang sehat dan terbuka bagi perkembangan kesetaraan di lingkungan masyarakatnya.
- 3. Kedaulatan Rakyat
Mayoritas politisi zaman orde baru melupakan asal-usulnya dan mengabaikan harapan serta tuntutan rakyat. Mereka selalu memanfaatkan rakyat dan mengeksploitasi mereka demi kepentingan pribadi. Karena itu, dalam rezim demokrasi, para politisi seharusnya sadar bahwa amanat yang mereka peroleh dari rakyat harus dikembalikan dengan sebaik mungkin kepada rakyat.
- 4. Kerjasama
- 5. Kepercayaan.
Akibat dari kepercayaan yang menurun diantaranya adalah semakin sulitnya pemerintah dalam melaksanakan tugasnya dengan baik disebabkan ketiadaan dukungan dan kepercayaan dari rakyat. Maka pemerintah diharuskan dapat memupuk nilai-nilai ini pada dirinya sendiri demi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas.
II.2. FAKTOR PENDUKUNG NILAI-NILAI DEMOKRASI
- 1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di negara akan menciptakan sektor-sektor perekonomian yang bermacam-macam. Hal ini akan memunculkan masyarakat yang dapat bebas dari tekanan negara dan tidak terlalu tergantung pada kontribusi negaranya. Inilah yang akan mendorong perubahan struktur dan nilai masyarakat pada nilai-nilai demokrasi.
- 2. Pluralisme
Pluralisme turut menuntun tiap kelompok masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan daya saing diantara mereka. Oleh karena itu, pluralisme yang disadari dengan baik oleh masyarakat akan dapat menghindarkan pecahnya konflik antar kelompok bila terjadi suatu persaingan yang sehat didalamnya.
- 3. Keseimbangan Negara Dan Masyarakat
Dalam realita, negara dituntut untuk menghormati partai politik, badan legislatif, badan eksekutif, media massa, ormas, dan kelompok lain yang setara. Rakyat juga perlu dihindarkan dari rasa takut dan tertekan ketika bermasyarakat agar tercipta keseimbangan dan keadilan yang merata antara rakyat dan negara. Karena itu, demokrasi memerlukan negara yang kuat namun menghormati rakyat dengan segala kelompoknya. Dan negara yang mampu melindungi serta menopang rakyatnya lah yang dapat mewujudkan nilai-nilai demokrasi.
DAFTAR PUSTAKA
Winarno. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Bumi Aksara.Endang Zaelani Zukaya, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma.
Kaelan MS. 2000. Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi. Yogyakarta : Paradigma.
Sumber Internet :
http://www.ri.go.id
http://www.wikipedia.com
http://www.bhelablog.wordpress.com
TURTLES
Posted by Unknown
Posted on 05.38
with No comments
Turtles are reptiles of the order
Chelonii or Testudines characterised by a special bony or cartilaginous
shell
developed from their ribs
that acts as a shield."Turtle"
may either refer to the order as a whole, or to particular Turtle which make up
a form taxon
that is not monophyletic.
The order Chelonii or Testudines
includes both extant (living) and extinct
species. The earliest known turtles date from 215 million
years ago, making turtles one of the oldest reptile groups and a more ancient
group than lizards,
snakes
and crocodiles.
Of the many species
alive today, some are highly endangered.
Like other amniotes (reptiles, dinosaurs, birds, and mammals), they
breathe air and do not lay eggs underwater, although many species live in or
around water. The largest turtles are aquatic.
NAMA
: ARTHUR DWI A.P
NO.
: 07
CLASS
: XI SAINS 3
PRAKTIKUM GETARAN DAN PEGAS
Posted by Unknown
Posted on 06.59
with No comments
PRAKTIKUM FISIKA DASAR I :
Menentukan Percepatan Gravitasi dengan Metode Bandul Matematis
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui prinsip kerja gerak periodic
2. Menentukan percepatan gravitasi metode bandul matematis
Alat-alat yang diperlukan :
1. bandul
2. benang
3. stop watch
4. penggaris busur
Percobaan :
1. Ditentukan sudut percobaan adalah 300 untuk semua panjang tali
2. Panjang tali yang dipergunakan 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm dan 90 cm
3. Jumlah getaran yang dihitung waktunya adalah 10, 15, 20 getaran pada setiap masing – masing tali
4. Bandul diikatkan pada tali yang sudah diukur panjangnya sesuai dengan kebutuhan yaitu 50cm, 60cm, 70cm, 80cm dan 90cm kemudian tali diikatkan pada paku yang terdapat pada kayu yang sudah dipersiapkan
5. Bandul diangkat dengan sudut 300 kemudian dilepas bebas sehingga berayun
6. Mulai awal ayunan sampai dengan jumlah ayunan yang ditetapkan dihitung menggunakan stopwatch.
7. Hasil percobaan dicatat dengan table.
PRATIKUM FISIKA DASAR II :
Menentukan Konstanta Pegas Secara Statis dan Dinamis
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui prinsip kerja gerak harmonic sederhana,
2. menentukan nilai konstanta pegas secara statis dan dinamis
Alat – alat yang dipergunakan :
1. Statif
2. Stopwatch
3. Pegas
4. Beban-beban
5. Mistar atau penggaris
Percobaan :
1. Mempersiapkan semua alat percobaan
2. Menimbang massa beban dan massa pegas
3. Pegas dikaitkan pada statip kemudian diukur panjangnya sebelum diberikan beban,
4. Beban dikatkan kepegas yang tergantung, dimulai dari beban terkecil kemudian diukur panjang pegas setelah diberikan beban, kemudian pegas ditarik sedikit kemudian digetarkan hingga 10 getaran,
5. Catat waktu menggunakan stop watch,
6. Mengulang langkah ke 4 dengan cara menambahkan beban dengan cara mengaitkannya pada beban pertama yang telah tergantung,
7. Mengulang langkah ke 5 dan seterusnya sampai dengan 4 (empat) beban
8. Hasil percobaan dicatat dalam table.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR III :
Menentukan Nilai Kapasitas Panas Jenis Spesifik Dari Cairan Dengan Metode Pendingin
Tujuan Praktikum :
1.Mengetahui prinsip- prinsip azaz black,
2.Menentukan nilai kapasitas panas jenis spesifik cairan
Alat – alat yang diperlukan :
1. kalori meter
2. isolator kalor
3. gelas ukur
4. thermometer
5. pengaduk
6. timbangan
7. zat cair ( air,minyak tanah)
8. stop wach
9. kaki tiga
Percobaan :
1. mempersiapkan alat percobaan
2. memanaskan minyak tanah sebanyak 100ml didalam gelas ukur hingga mencapai suhu 500c,
3. menimbang kalori meter dan pengaduk kemudian dimasukkan kedalam isolator panas
4. tuang minyak panas kedalam kalori meter
5. mengukur temperature minyak panas setiap menit menggunakan thermometer serta mencatat waktu menggunakan stop watch, hingga suhu 300c
6. menimbang kalori meter bersama minyak didalamnya.
7. hasil percobaan dicatat dalam table
8. percobaan selanjutnya menggunakan air yang dipanaskan dengan langkah seperti diatas.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR IV :
Menentukan Besar Kuat Medan Mangnet Kawat Yang Dialiri Arus Listrik Di Suatu Titik
Tujuan Praktikum :
1.Menganalisa adanya medan mangnet disekitar kawat berarus listrik,
2.Menentukan besar kuat medan magnet disuatu titik,
3.Memahami prinsip –prinsip teori Oersted dan Biot-Savart
4.Menyelidiki arah medan magnet disekitar kawat yang dialiri arus listrik,
Alat- alat yang diperlukan :
1.catu daya
2.kabel – kabel
3.papan rangkaian
4.kompas
5.volt meter
6.multitester
Percobaan :
1. mempersiapkan senua alat percobaan,
2. letakkan kompas diatas panel,
3. dalam kondisi catu daya off kabel penghubung negative (-) dari catu daya disambungkan kepapan rangkaian,
4. kabel penghubung positive dari catu daya dihubungkan ke ampere meter dan kabel keluar dari ampere meter dihubungkan dengan seutas kawat penghantar serta satu sisi kawat penghantar dihubungkan dengan kabel positive dari papan panel
5. kawat penghantar tersebut diletakkan melintasi tengah – tengah kompas,
6. posisi catu daya volt DC, kemudian tekan tombol On
7. perhatikan arah dan besar pembelokan dari jarum kompas,
8. hasil percobaan dicatat dalam table,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR V :
Hukum ohm dan Hambatan Listrik
Tujuan Pratikum :
1. menyelidiki hubungan antara tegangan arus dan hambatan listrik,
2. menghitung besar hambatan,tegangan dan arus listrik
3. memahami konsep dasar hokum Ohm
Alat – alat yang diperlukan :
1. catu daya
2. kabel –kabel
3. papan rangkaian
4. sakelar
5. ampere meter
6. volt meter
7. hambatan tetap
Percobaan :
1. mempersiapkan semua alat percobaan
2. menghubungkan arus negative (-) dari catu daya ke amper meter,
3. hubungkan kabel amper meter ke resistor,
4. sisi satu resistor dihubungkan dengan volt meter,
5. arus positive (+) dari catu daya dihubungkan dengan volt meter,
6. atur posisi catu daya pada voltage 3 volt, kemudian tekan tombol on,
7. perhatikan besar hambatan pada amper meter dan voltage pada volt meter
8. hasil percobaan dicatat pada table,
9. percobaan dilakukan dengan mengganti resistor seperti urutan diatas serta menambah voltage pada catu daya,
10. percobaan dilaksanakan pada hubungan seri dan pararel,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR VI :
Menentukan Kekentalan (viscositas) Fluida Dengan Metode Bola Jatuh
Tujuan Praktikum :
1. Menentukan nilai viscositas (kekentakan) suatu fluida,
2. Memahami konsep dasar hokum stokes,
Alat – alat yang diperlukan :
1. gelas ukur
2. cairan olie
3. cairan gliserin
4. bola – bola
5. stop watch
6. jangka sorong
7. micrometer
8. meteran
9. timbangan
10. thermometer
Percobaan :
1. mempersiapkan semua alat percobaan,
2. timbang masing – masing bola
3. ukur diameter masing – masing bola
4. tuangkan gliserin kadalam gelas ukur sebanyak 900 ml,
5. tuangkan olie kedalam gelas ukur sebanyak 900 ml,
6. ukur suhu gliserin dan olie,
7. masukkan bala satu persatu kedalam gliserin maupun olie serta catat kecepatan bola turun mulai dari permukaan gliserin maupun olie sampai dengan dasar gelas ukur,
8. hasil percobaan dicatat dalam table,
9. percobaan dilakukan kembali sampai empat bola,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR VII :
Pembiasan Cahaya
Tujuan Praktikum :
1. menentukan indeks bias zat,
2. menentukan cepat rambat cahaya dalam medium dan pergeseran sinar,
3. memahami konsep dasar hokum snellius,
Alat – alat yang diperlukan :
1. kaca plan paralel,
2. sumber cahaya (senter laser)
3. mistar dan busur derajat,
4. alas meja
5. juru penunjuk
6. spidol
Percobaan :
1. mempersiapkan semua alat percobaan
2. menentukan garis normal A dan B
3. ukur ketebalan kaca plan paralel,
4. menggunakan garis segi tiga dengan sudut 30, menggunakan senter laser cahaya dilewatkan berhimpit dengan penggaris melewati titik A,
5. menandai titik C dan F, mengukur BC,AC,AC dan C,
6. mengulangi langkah diatas dengan kemiringan sudut yang berbeda,
7. hasil percobaan dicatat dalam table
Menentukan Percepatan Gravitasi dengan Metode Bandul Matematis
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui prinsip kerja gerak periodic
2. Menentukan percepatan gravitasi metode bandul matematis
Alat-alat yang diperlukan :
1. bandul
2. benang
3. stop watch
4. penggaris busur
Percobaan :
1. Ditentukan sudut percobaan adalah 300 untuk semua panjang tali
2. Panjang tali yang dipergunakan 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm dan 90 cm
3. Jumlah getaran yang dihitung waktunya adalah 10, 15, 20 getaran pada setiap masing – masing tali
4. Bandul diikatkan pada tali yang sudah diukur panjangnya sesuai dengan kebutuhan yaitu 50cm, 60cm, 70cm, 80cm dan 90cm kemudian tali diikatkan pada paku yang terdapat pada kayu yang sudah dipersiapkan
5. Bandul diangkat dengan sudut 300 kemudian dilepas bebas sehingga berayun
6. Mulai awal ayunan sampai dengan jumlah ayunan yang ditetapkan dihitung menggunakan stopwatch.
7. Hasil percobaan dicatat dengan table.
PRATIKUM FISIKA DASAR II :
Menentukan Konstanta Pegas Secara Statis dan Dinamis
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui prinsip kerja gerak harmonic sederhana,
2. menentukan nilai konstanta pegas secara statis dan dinamis
Alat – alat yang dipergunakan :
1. Statif
2. Stopwatch
3. Pegas
4. Beban-beban
5. Mistar atau penggaris
Percobaan :
1. Mempersiapkan semua alat percobaan
2. Menimbang massa beban dan massa pegas
3. Pegas dikaitkan pada statip kemudian diukur panjangnya sebelum diberikan beban,
4. Beban dikatkan kepegas yang tergantung, dimulai dari beban terkecil kemudian diukur panjang pegas setelah diberikan beban, kemudian pegas ditarik sedikit kemudian digetarkan hingga 10 getaran,
5. Catat waktu menggunakan stop watch,
6. Mengulang langkah ke 4 dengan cara menambahkan beban dengan cara mengaitkannya pada beban pertama yang telah tergantung,
7. Mengulang langkah ke 5 dan seterusnya sampai dengan 4 (empat) beban
8. Hasil percobaan dicatat dalam table.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR III :
Menentukan Nilai Kapasitas Panas Jenis Spesifik Dari Cairan Dengan Metode Pendingin
Tujuan Praktikum :
1.Mengetahui prinsip- prinsip azaz black,
2.Menentukan nilai kapasitas panas jenis spesifik cairan
Alat – alat yang diperlukan :
1. kalori meter
2. isolator kalor
3. gelas ukur
4. thermometer
5. pengaduk
6. timbangan
7. zat cair ( air,minyak tanah)
8. stop wach
9. kaki tiga
Percobaan :
1. mempersiapkan alat percobaan
2. memanaskan minyak tanah sebanyak 100ml didalam gelas ukur hingga mencapai suhu 500c,
3. menimbang kalori meter dan pengaduk kemudian dimasukkan kedalam isolator panas
4. tuang minyak panas kedalam kalori meter
5. mengukur temperature minyak panas setiap menit menggunakan thermometer serta mencatat waktu menggunakan stop watch, hingga suhu 300c
6. menimbang kalori meter bersama minyak didalamnya.
7. hasil percobaan dicatat dalam table
8. percobaan selanjutnya menggunakan air yang dipanaskan dengan langkah seperti diatas.
PRAKTIKUM FISIKA DASAR IV :
Menentukan Besar Kuat Medan Mangnet Kawat Yang Dialiri Arus Listrik Di Suatu Titik
Tujuan Praktikum :
1.Menganalisa adanya medan mangnet disekitar kawat berarus listrik,
2.Menentukan besar kuat medan magnet disuatu titik,
3.Memahami prinsip –prinsip teori Oersted dan Biot-Savart
4.Menyelidiki arah medan magnet disekitar kawat yang dialiri arus listrik,
Alat- alat yang diperlukan :
1.catu daya
2.kabel – kabel
3.papan rangkaian
4.kompas
5.volt meter
6.multitester
Percobaan :
1. mempersiapkan senua alat percobaan,
2. letakkan kompas diatas panel,
3. dalam kondisi catu daya off kabel penghubung negative (-) dari catu daya disambungkan kepapan rangkaian,
4. kabel penghubung positive dari catu daya dihubungkan ke ampere meter dan kabel keluar dari ampere meter dihubungkan dengan seutas kawat penghantar serta satu sisi kawat penghantar dihubungkan dengan kabel positive dari papan panel
5. kawat penghantar tersebut diletakkan melintasi tengah – tengah kompas,
6. posisi catu daya volt DC, kemudian tekan tombol On
7. perhatikan arah dan besar pembelokan dari jarum kompas,
8. hasil percobaan dicatat dalam table,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR V :
Hukum ohm dan Hambatan Listrik
Tujuan Pratikum :
1. menyelidiki hubungan antara tegangan arus dan hambatan listrik,
2. menghitung besar hambatan,tegangan dan arus listrik
3. memahami konsep dasar hokum Ohm
Alat – alat yang diperlukan :
1. catu daya
2. kabel –kabel
3. papan rangkaian
4. sakelar
5. ampere meter
6. volt meter
7. hambatan tetap
Percobaan :
1. mempersiapkan semua alat percobaan
2. menghubungkan arus negative (-) dari catu daya ke amper meter,
3. hubungkan kabel amper meter ke resistor,
4. sisi satu resistor dihubungkan dengan volt meter,
5. arus positive (+) dari catu daya dihubungkan dengan volt meter,
6. atur posisi catu daya pada voltage 3 volt, kemudian tekan tombol on,
7. perhatikan besar hambatan pada amper meter dan voltage pada volt meter
8. hasil percobaan dicatat pada table,
9. percobaan dilakukan dengan mengganti resistor seperti urutan diatas serta menambah voltage pada catu daya,
10. percobaan dilaksanakan pada hubungan seri dan pararel,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR VI :
Menentukan Kekentalan (viscositas) Fluida Dengan Metode Bola Jatuh
Tujuan Praktikum :
1. Menentukan nilai viscositas (kekentakan) suatu fluida,
2. Memahami konsep dasar hokum stokes,
Alat – alat yang diperlukan :
1. gelas ukur
2. cairan olie
3. cairan gliserin
4. bola – bola
5. stop watch
6. jangka sorong
7. micrometer
8. meteran
9. timbangan
10. thermometer
Percobaan :
1. mempersiapkan semua alat percobaan,
2. timbang masing – masing bola
3. ukur diameter masing – masing bola
4. tuangkan gliserin kadalam gelas ukur sebanyak 900 ml,
5. tuangkan olie kedalam gelas ukur sebanyak 900 ml,
6. ukur suhu gliserin dan olie,
7. masukkan bala satu persatu kedalam gliserin maupun olie serta catat kecepatan bola turun mulai dari permukaan gliserin maupun olie sampai dengan dasar gelas ukur,
8. hasil percobaan dicatat dalam table,
9. percobaan dilakukan kembali sampai empat bola,
PRAKTIKUM FISIKA DASAR VII :
Pembiasan Cahaya
Tujuan Praktikum :
1. menentukan indeks bias zat,
2. menentukan cepat rambat cahaya dalam medium dan pergeseran sinar,
3. memahami konsep dasar hokum snellius,
Alat – alat yang diperlukan :
1. kaca plan paralel,
2. sumber cahaya (senter laser)
3. mistar dan busur derajat,
4. alas meja
5. juru penunjuk
6. spidol
Percobaan :
1. mempersiapkan semua alat percobaan
2. menentukan garis normal A dan B
3. ukur ketebalan kaca plan paralel,
4. menggunakan garis segi tiga dengan sudut 30, menggunakan senter laser cahaya dilewatkan berhimpit dengan penggaris melewati titik A,
5. menandai titik C dan F, mengukur BC,AC,AC dan C,
6. mengulangi langkah diatas dengan kemiringan sudut yang berbeda,
7. hasil percobaan dicatat dalam table
SEL,SEL TUMBUHAN, DAN SEL HEWAN
Posted by Unknown
Posted on 07.00
with No comments
fffffffff
fffffff
NAMA
: ARTHUR DWI A.P
NO
: 07
KELAS
: XI IPA 3
SEJARAH
PENEMUAN SEL
Penemuan sel diawali
dengan penemuan mikroskop oleh Anthonie Van Loewenhock,yang kemudian
dikembangkan oleh ilmuan ilmuan yang lain
- Robert Hooke (1653-1703)menemukan sel pada sayatan gabus
- Mathias J. Schleiden ( 1804 – 1881 ) dan Theodore Schwann ( 1810- 1882 ) menyatakan sel adalah unit struktural terkecil penyusun makhluk hidup
- Robert Brown (1733- 1858 ) menemukan nukleus ( inti sel )
- Felix Durjadin ( 1789 -1869) menemukan cairan sel ( protoplasma )
- 5. Max Schultze ( 1825 -1874 ) menyatakan bahwa sel adalah struktur fungsional terkecil penyusun makhluk hidup
- 6. Rudolf Virchow (1821 – 1902 ) menyatakan sel adalah satuan hereditas makhluk hidup
SEL merupakan
unit struktural dan fungsional terkecil pada makhluk hidup. Sel sebagai unit
struktural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar
bagi tubuh makhluk hidup. Setiap sel tersusun dari berbagai bagian, yaitu
membran plasma, nukleus, sitoplasma dan organel sel. Pada makhluk hidup
multiseluler sel – sel yang serupa berkumpul bersama dan menjalankan satu
fungsi yang sama membentuk jaringan. Jaringan yang berbeda menyusun
suatu organ yang memiliki fungsi tertentu. Organ yang berbeda
bekerjasama membentuk suatu sistem organ.
Sel sebagai struktur fungsional terkecil bermakna bahwa sel atau sel
– sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses
hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel adalah respirasi, ekskresi, transportasi,
sintesis,, reproduksi, sekresi dan iregulasi
KOMPONEN KIMIAWI SEL
Komponen utama sebuah
sel adalah protoplasma,yaitu zat – zat hidup pada sel. Protoplasma terdiri atas
komponen anorganik dan komponen organik.
Komponen anorganik
terdiri atas air, garam mineral dan gas
Komponen organik
terdiri atas protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat
AIR
Protoplasma sel hewan
dan sel tumbuhan mengandung 75 % - 85 % air. Air dalam sel berfungsi :
- Pelarut berbagai zat organik dan anorganik
- Bahan pensuspensi zat – zat organik dengan molekul besar seperti protein, lemak dan karbohidrat
- Media transport berbagai zat untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke bagian sel yang lain
- Media berbagai proses reaksi – reaksi enzimatis yang berlangsung di dalam sel
Garam – Garam Mineral
1.
Di dalam sel, garam – garam mineral
dapat terdisosiasi menjadi ion. Garam – garam mineral sangat penting untuk
kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misalnya :
- 1. Ion Na+ dan K+ berperan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa cairan sel
- 2. Ion magnesium berperan sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim
- 3. Fosfat anorganik digunakan dalam sintesis ATP yang menyuplai energi
GAS
Di dalam sel juga
terkandung berbagai jenis gas yang
berasal dari lingkungan atau dihasilkan oleh metabolisme sel, misalnya oksigen
(O2), karbondioksida (CO2) dan nitrogen (N2)
PROTEIN
Protein adalah
makromolekul yang terdiri atas asam- asam amino yang saling berikatan.ikatan
diantara asam amino disebut ikatan peptida.berdasarkan fungsinya protein
diklasifikasikan menjadi :
- Protein enzim, berperan dalam mempercepat reaksi – reaksi biokimia
- Protein struktural, membentuk struktur –struktur biologis
- Protein transpor, berperan dalam mengangkut substansi substansi penting
- Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda – benda asing
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah
substansi yang terdiri atas atom – atom C,H dan O, fungsinya adalah sebagai
sumber energi, cadangan energi dan komponen struktural organel dan bagian sel
lainnya. Karbohidrat yang terdapat dalam sel berupa :
- Monosakarida, contoh glukosa, fruktosa, galaktosa
- Disakarida ,contohnya maltosa, sukrosa dan laktosa
- Polisakarida, contohnya amilum,glikogen,lignin,pektin dan selulosa
LIPIDA
Lipida adalah senyawa
organik berminyak atau berlemak yang tidaklarut di dalam air. Fungsi lipida
adalah :
- Sebagai komponen membran plasma ( fosfolipid dan glikolipid ), hormon dan vitamin
- Sebagai sumber dan cadangan energi
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat merupakan
senyawa yang tersusun atas unit unit nukleotida dan terdapat di inti sel.
Setiap nukleotida tersusun atas basa purin dan pirimidin yang terikat pada gula
pentosa ( ribosa dan dioksiribosa) dan diesterifikasi dengan asam fosfat. Ada
dua macam asam nukleat, yaitu ADN dan ARN. Fungsinya untuk mengontrol aktivitas
sel dan membawa informasi genetik
Jaringan
merupakan sekelompok sel dengan ciri yang serupa dalam hal bentuk, fungsi,
maupun sifat-sifatnya. Berdasarkan kemampuan membelah, jaringan tumbuhan dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem atau jaringan muda merupakan jaringan yang terdiri dari
sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah. Ciri-ciri sel meristem, yaitu
ukuran selnya kecil, berdinding tipis, memiliki nukleus yang relatif besar,
vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma, serta selnya berbentuk kuboid
atau prismatis.
Pada setiap meristem ada sel-sel tertentu yang membelah diri sedemikian
rupa. Hal tersebut menyebabkan pada setiap pembelahan, salah satu sel anakan
(pemula) tetap berupa meristem. Sedangkan sel anakan lain akan mengalami
modifikasi. Sel anakan yang mengalami modifikasi lambat lan keluar dari
meristem dan akhirnya menjadi sebuah atau
sekelompok sel yang berada didalam bagian utama tumbuhan.
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder.
Pro Meristem
Pro
meristem merupakan jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih
dalam tingkat embrio.
Meristem primer
Meristem primer adalah jaringan meristem yang
terdapat pada tumbuhan dewasa yang sel-selnya masih membelah. Pada umumnya
jaringan meristem primer terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang dapat
mengakibatkan tumbuhan bertambah tinggi. Contoh:
ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar
disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang
dan akar bertambang panjang.Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
Meristem Sekunder
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan
meristem primer.Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium
adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem
dan floem. Aktivitas kambium.
Jaringan
Permanen
Jaringan
permanen bersifat non
meristematik, yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan Jaringan
permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan paenkim, jaringan penyokong,
jaringan pengangkut, serta jaringan gabus.
Jaringan permanen adalah
jaringan yang bersifat non meristematik, yaitu proses tidak tumbuh dan tidak
berkembang lagi. Jaringan ini dibentuk dari diferensiasi sel-sel meristem, baik
meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan permanen tumbuhan juga
merupakan jaringan yang terspesialisasi. Spesialisasi jaringan tumbuhan merupakan
pengkhususan sel-sel tumbuhan untuk mendukung fungsi sel tertentu. Jaringan
permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan paenkim, jaringan penyokong
(yang terdiri dari jaringan kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (yang
terdiri dari xilem dan floem), serta jaringan gabus.
Jaringan epidermis Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan
tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang
sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi
memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi
jaringan di sebelah dalamnya, pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan,
kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan hilangnya zat-zat makanan.
Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan antara lain :
·
Terdiri
dari sel-sel hidup
·
Berbentuk
persegi panjang
·
Sel-selnya
rapat dan tidak memiliki ruang antar sel
·
Tidak
memiliki klorofil
·
Dinding
sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan, namun bagian dalam tetap tipis.
·
Mampu
membentuk derivat jaringan epidermis.
Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi
stomata, trikoma, spina, velamen, sel kipas, dan selkersik.
Stomata (Mulut daun)
Stomata (jamak;
stoma=tunggal) atau mulut daun, merupakan suatu celah pada jaringan epidermis
yang dibatasi oleh dua sel penjaga. Sel penjaga berisi kloroplas dan memiliki
bentuk yang berlainan dengan sel epidermis sebagai sel asalnya.
Stomata berfungsi sebagai :
·
Jalan
masuk CO2 dari udara dan keluarnya O2 pada waktu fotosintesis di siang hari.
·
Jalan
penguapan (transpirasi)
·
Jalan
pernapasan (respirasi), yaitu masuknya O2 dan keluarnya CO2.
Trikomata (jamak; trikoma=tunggal) atau rambut-rambut merupakan
modifikasi jaringan epidermis berupa rambut –rambut. Trikoma hampir terdapat
pada seluruh permukaan organ tumbuhan, misalnya pada akar, batang, daun, bunga,
buah, dan biji. Oleh karena itu, ada istilah rambut akar, rambut batang, rambut
daun, rambut bunga dan lain-lain. Trikoma dibedakan menjadi trikomata
non-glanduler dan trikomata glanduler. Trikomata non-glanduler berupa rambut
pelindung yang selnya tidak mengeluarkan zat sekretoris. Sebaliknya, trikomata
glanduler berupa rambut pelindung yang selnya mengeluarkan zat sekretoris.
Trikomata memiliki fungsi antara lain :
·
Mengurangi
penguapan
·
Meneruskan
rangsangan
·
Sumber
: Dokumen penerbit
·
Mengurangi
gangguan dari manusia dan hewan
·
Gb.
1.9 Tipe-tipe trikoma
·
Membantu
penyebaran biji
·
Membantu
perkecambahan biji
·
Membantu
penyerbukan bunga
·
Sebagai
alat untuk “memanjat”
Spina (tunggal; spinata=jamak) atau duri merupakan alat
tambahan pada epidermis sel tumbuhan dibagian batang tumbuhan. Spina dibedakan
menjadi spina palsu (emergensia) dan spina asli. Spina palsu merupakan
duri yang dibentuk oleh jaringan dibawah epidermis. Spina palsu misalnya duri
pada batang mawar. Sebaliknya, Spina asli (spina yang sesungguhnya)
merupakan duri yang dibentuk oleh jaringan dari dalam stele batang. Spina asli
misalnya spina pada tumbuhan bunga Bougenville.
Jaringan Parenkim
Jaringan Parenkim merupakan jaringan dasar yang ditemukan pada hampir semua
bagian organ tumbuhan. Jaringan parenkim disebut sebagai jaringan dasar karena
:
·
Menyusun
sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, dan buah.
·
Terdapat
diantara jaringan lain, misalnya diantara xilem dan floem.
Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim
merupakan jaringan hidup yang memiliki banyak sifat jaringan
parenkim dan secara struktural dapat dianggap sebagai jaringan parenkim khusus
yang menunjang organ muda pada tumbuhan.
Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan
parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak
menyeluruh . Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian
daun. Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang
cukup untuk sel –sel tetangganya. Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding
sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding
sel yang ekstensif.
Jaringan Sklerenkim
Gb. 1.16 Jaringan sklerenkim
Sumber : Dokumen penerbit
Jaringan sklerekim
merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah
dewasa. Sel-sel sklerenkim memilki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin
(memiliki zat kayu), dan protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa.
Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi, namun dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian besar, yaitu serabut sklerenkim dan sklereid.
·
Serabut
sklerenkim
Serabut sklerenkim merupakan sel-sel yang panjang dan sempit yang berujung
runcing. Sel-sel ini biasanya berkumpul menjadi sebuah jalur panjang, sementara
ujung-ujungnya yang runcing bertumpang tindih dan menyatu dengan kuat.
Serabut
sklerenkim terdapat pada sebagian besar bagian tumbuhan. Berdasarkan letaknya,
serabut sklerenkim digolongkan menjadi serabut xiler dan serabut ekstraxiler. Serabut
xiler merupakan sklerenkim yang terdapat pada jaringan xilem. serabut xiler
merupakan komponen utama penyusun kayu. Serabut ekstraxiler merupakan
serabut sklerenkim yang terletak di luar jaringan serabut xiler. Serabut
ekstraxiler sering digunakan untuk membuat tali tambang, karung goni, dan bahan
dasar tekstil untuk pakaian.
·
Sklereid
Gb. 1.17
Sklereid
Sumber
: Dokumen penerbit
Sklereid merupakan sel-sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk
bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.
Sklereid dapat dijumpai dalam keadaan tunggal atau berkelompok kecil diantara
sel-sel lain, misalnya butiran pada daging buah jambu biji (Psidium guajava)
dan buah pir. Sklereid dapat juga sebagai suatu massa sinambung seperti pada
tempurung kelapa (Cocos nucifera).
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut atau berkas vaskuler merupakan jaringan yang
mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis
dari satu bagian tumbuhan ke bagian lainnya.
Gb. 1.18 Jaringan pengangkut
Sumber : Dokumen penerbit
Berdasarkan fungsinya, jaringan penhangkut pada tumbuhan
dibagi menjadi dua kelompok yaitu xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh
tapis).
Xilem
Xilem
atau pembuluh kayu merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi
menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Xilem tersusun dari parenkim
xilem dan serabut xiler seperti yang telah diuraikan sebelumnya, serta trakeid,
dan komponen pembuluh.
·
Trakeid
Trakeid adalah se-sel
tumbuhan yang dindingnya mengalami lignifikasi atau penebalan oleh senyawa
lignin, dan sel-selnya akan mati setelah dewasa. Trakeid merupakan komponen
penyusun berkas vaskuler xilem yang berbentuk lancip dan panjang, serta
memiliki dinding sel yang berlubang-lubang atau yang disebut pit.
Trakeid memiliki duafungsi yaitu sebagai unsur penopang dan pengangkut air.
·
Gb.
1.19 Trakeid
·
Sumber
: Dokumen penerbit
·
Komponen
pembuluh
Gb. 1.20 Tipe trakeid
Sumber : Dokumen penerbit
Komponen pembuluh
merupakan sel-sel silinder yang mati setelah dewasa, dengan bagian ujungnya
saling bersatu membentuk sebuah tabung pengangkut air bersel banyak. Dinding
ujung (kadang-kadang juga dinding samping) komponen pembuluh ini
berlubang-lubang yang merupakan tempat air lewat dengan bebas dari satu sel ke
sel lainnya. Oleh karena itu, bentuk pembuluh bukanlah sederetan sel yang
saling bertindihan, tetapi suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang.
Komponen pembuluh umumnya lebih pendek dan lebih lebar daripada trakeid, namun
dinding sel sekunder berlignin seperti pada trakeid. Komponen pembuluh mencakup
berbagaitipe, diantaranya tipe lebar dengan papan perforasi sederhana dan tipe
sempit dengan papan perforasi skalariform.
Floem
Floem atau pembuluh tapis merupakan jaringan pengangkut
yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Jaringan floem tersusun atas sel-sel yang berbentuk piramid. Seperti
halnya xilem, floem juga memiliki parenkim floem dan serabut floem.
Gb. 1.21 Floem dengan sel pengiring
Sumber : Dokumen penerbit
Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
dan berperan sebagai sekat pemisah antara floem yang satu dengan floem lainnya.
Serabut floem merupakan jaringan skerenkim yang berfungsi untuk memperkuat
jaringan pembuluh. Selain itu, floem dicirikan dengan adanya komponen pembuluh
tapis dan sel pengiring.
·
Komponen
pembuluh tapis
Komponen pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang yang ujungnya bersati
membentuk suatu pembuluh. Komponen pembuluh tapis terdiri dari sel-sel yang
hanya berfungsi selama sel-sel tersebut hidup.
·
Sel
pengiring
Sel pengiring merupakan sel yang berukuran ebih kecil dibandingkan sel penyusun komponen
pembuluh tapis. Sel pengiring berperan untuk memberi makan sel-sel penyusun
komponen pembuluh tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya terdapat pada
Angiospermae.
Jaringan
hewan berdasarkan struktur dan fungsi utamanya dapat dibedakan menjadi 4, yaitu
: jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Meskipun sangat kompleks, seluruh hewan multiseluler baik gajah, semut, ataupun
manusia hanya disusun oleh empat macam jaringan dasar. Keempat macam jaringan dasar tersebut tersebut adalah
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Jaringan hewan tersusun atas sel-sel dan matriks
ekstraseluler. Berdasarkan atas struktur jaringan dan fungsi utamanya, maka
kita dapat membedakan keempat jaringan dasar pada hewan.
JARINGAN EPITEL
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral yang berhimpitan dengan substansi
ekstrasel sangat sedikit .Sel saling melekat erat dan membentuk lembaran-lembaran
sel yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi rongga tubuh .Tidak terdapat
pembuluh darah atau pembuluh limfe. Bentuknya kadang sangat tidak teratur.
·
Berdasarkan
fungsi epitel digolongkan menjadi :
·
Sumber
: Dokumen Penerbit
·
Epitel
Proteksi (pelindung)
·
Gb.
2.1 Tipe jaringan epitel
·
Epitel
kelenjar
·
Epitel
absorbsi (penyerap)
·
Epitel
sesori (indra)
·
Berdasarkan
bentuknya epitel dibagi menjadi:
·
Epitel
selapis :Hanya mengandung satu lapis sel
·
Epitel
berlapis :Mengandung lebih dari satu lapis sel.
Epitel selapis
Gepeng
·
Bentuk
sangat pipih
·
Tinggi
kurang dari lebar
·
Inti
melebar/pipih
Epitel selapis
Kuboid
·
Bentuk
sel seperti kubus
·
Tinggi
dan lebar kurang lebih sama
·
Inti
bulat terletak di tengah
Epitel selapis
SilindrisTinggi lebih dari
lebarnya, Inti berbentuk lonjong, Disusun oleh
selapis sel berbentuk silindris Biasanya terdapat sel goblet diantara sel-sel
epitelnya
Epithelium
Berlapis
Sel yang menyusun terdiri dari beberapa lapis
sel, erbentuk pipih, berfungsi sebagai pelindung, Letak ditemukan: Kulit
,Mulut,EsophagusDisusun oleh selapis sel, berbentuk batang namun seperti
berlapis. Kadang memiliki silia, terutama yang menyusun sal. Pernafasan.
Berfungsi sebagai sekresi atau absorbs.
Merupakan
peralihan antara epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan epitel
berlapis silindris Melapisi sistem urinaria mulai dari pelvis renis sampai
uretra Lapisan basal terdiri dari sel-sel kuboid atau silindris
Epitel berlapis
silindris
Struktur lapisan basal terdiri dari sel-sel polihedral yg
tdk teratur, relatif pendek, hanya sel lapisan permukaan yg berbentuk silindris
tinggi. Jarang dijumpai: konjungtiva mata, melapisi sebagian uretra pria, dan
pada duktus berukuran besar di kelenjar liur.
Proses pembentukan kelenjar eksokrin dari epitel penutup.
Sel-sel epitel berkembang biak dan menembus jaringan ikat.
Epitelium Kelenjar
Jaringan ini dapat mensekresikan sekret atau getah.
Sekret tersebut dapat berupa enzim, keringat, air ludah, maupun hormon.
Berdasarkan cara mensekresikan cairannya, kelenjar dapat dibedakan menjadi
dua yaitu sebagai berikut.
Kelenjar Eksokrin
Kelenjar eksokrin mempunyai saluran khusus
untuk mengalirkan getah yang dihasilkan. Misalnya kelenjar keringat, kelenjar
ludah, kelenjar bruner pada usus, kelenjar fundus pada dinding lambung.
·
Kelenjar
Endokrin
Sumber : Dokumen Penerbit
Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang
tidak mempunyai saluran khusus untuk mengalirkan getah. Karena tidak mempunyai
saluran tersebut sehingga disebut kelenjar buntu, getah hasil sekresinya
langsung dialirkan ke dalam pembuluh darah. Contoh kelenjar endokrin yaitu
kelenjar tiroid, anak ginjal, dan hipofisis.
JARINGAN OTOT
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot.Jaringan ini
berfungsi melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh.Jaringan otot terbagi
menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik (otot rangka), dan otot jantung
dengan ciri-ciri sebagai berikut.
Ciri-ciri
|
Otot Polos
|
Otot Lurik
|
Otot Jantung
|
Bentuk sel
|
Seperti gelendong, bagian tengah besar, & ujungnya meruncing.
|
Silindris atau serabut panjang
|
Silindris atau serabut pendek
|
Inti sel
|
Satu, di tengah
|
Banyak, di tepi
|
Satu atau dua, di tengah
|
Aktivitas
|
Di luar kehendak (otot tidak sadar)
|
Di bawah kehendak (otot sadar)
|
Di luar kehendak (otot tidak sadar)
|
Kontraksi
|
Lambat dan lama, tidak mudah lelah
|
Cepat, tidak teratur, & mudah lelah
|
Otomatis, teratur, tidak pernah lelah, & bereaksi lambat
|
Letak
|
Alat-alat tubuh bagian dalam
|
Melekat pada rangka
|
Jantung
|
Diskus interkalaris
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
Ada
|
Otot lurik
Terdiri atas serabut otot Berkas-berkas sel silindris
sangat panjang Inti lonjong, terdapat di tepian sel di bawah membran sel (ciri
khas yg membedakan dengan otot polos dan otot jantung)
Otot polos
Terdiri atas sel panjang tanpa garis melintang (otot
tidak lurik).Tiap sel dibungkus oleh lamina basal dan jalinan serat retikulin
(utk menghubungkan kekuatan yg dibangkitkan oleh masing-masing serabut otot
polos menjadi aksi bersama, cth : gerak peristaltik usus).Bentuk sel fusiformis
(lebar pada bagian tengah dan meruncing pada bagian ujung).Tiap sel punya satu
inti di pusat pada bagian sel yang paling lebar.
·
Otot
jantung
Terdiri atas berkas-berkas sel yang teranyam.Sel terdiri
atas satu atau dua inti pucat yang terletak di tengah.
“Transplantasi Kulit”
Transplantasi atau cangkok kulit (skin graft)
dikerjakan dengan mengambil kulit dari suatu bagian tubuh dan menanamnya pada
daerah yang memerlukan. Lokasi pengambilan (donor site) biasanya di
daerah paha dan pantat, karena daerah tersebut lebar dan mudah sembuh.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar jaringan
kulit yang ditanam dapat tumbuh. Antara lain sebagai berikut:
·
Kulit
donor harus sehat
·
Lokasi
resipien (tempat donor ditanam) harus memiliki jaringan pembuluh darah
yang baik.
Komponen
Jaringan Pengikat
Matriks terusun oleh serabut-serabut dan bahan
dasar.Serabut dibedakan menjadi serabut kolagen, serabut elastin, dan serabut
reticular.Bahan dasar terdiri atas asam mukopolisakarida.Komponen utama asam
mukopolisakarida adalah asam hialuronat. Semakin banyak asam hialuronat yang
terkandung di dalam matriks, maka matriks akan semakin lentur. Komponen utama
bahan dasar lainnya adalah mukopolisakarida yang mengandung sulfa, khususnya
kondroitin sulfat. Jika bagian mukopolisakarida meningkat, matriks menjadi
semakin kaku.
Sel-sel Jaringan Pengikat :
·
Fibroblast,
berfungsi mensintesis dan mengekskresikan protein.
·
Makrofag,
berfungsi dalam pinatosis dan fagositosis.
·
Sel
tiang (sel mast), berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin.
·
Sel
lemak, berfungsi menyimpan lemak.
·
Sel
darah putih, berfungsi melawan patogen penyebab penyakit.
Ciri-ciri
|
Kartilago Hialin
|
Kartilago Fibrosa
|
Kartilago Elastis
|
Serabut
|
Serabut kolagen yang halus.
|
Serabut kolagen yang padat dan kasar.
|
Serabut elastis dan serabut kolagen.
|
Warna matriks
|
Putih kebiru-biruan dan tembus cahaya.
|
Gelap dan keruh.
|
Keruh kekuning-kuningan.
|
Letak
|
Ujung tulang keras, cakram epifisis, persendian, dan
saluran pernapasan.
|
Ruas-ruas tulang belakang, simfisis pubis, dan
persendian.
|
Epiglotis, daun telinga, & bronkiolus.
|
Fungsi
|
Memberi kekuatan, menyokong rangka embrionik, menyokong
bagian tertentu rangka dewasa, & membantu pergerakan persendian.
|
Menyokong dan melindungi bagian di dalamnya.
|
Memberi fleksibilitas dan sebagai penyokong.
|
- Teori omnis cellula e cellula dikemukakan oleh …
a.
Rudolf Virchow
b.
Max Schultze
c.
Schleiden
d.
Felix Dirjadin
e.
Robert Brown
- Sel merupakan unit structural terkecil pendapat dari …
a.
Rudolf Virchow
b.
Max Schultze
c.
Schleiden
d.
Felix Dirjadin
e.
Robert Hooke
- Merupakan komponen kimiawi sel …
a.
Air
b.
Oksigen
c.
Karbon
d.
Belerang
e.
Vitamin
- Tumbuhan dapat menjadi lebih tinggi dan besar karena aktifitas dari jaringan …
a.
Epidermis
b.
Meristem
c.
Xylem
d.
Floem
e.
Parenkim
- Jaringan meristem adalah …
a.
Jaringan muda yang terdeferensiasi
b.
Merupakan jaringan dasar
c.
Merupakan jaringan penyongkong
d.
Sel-selnya aktif membelah
e.
Merupakan jaringan tua terdeferensiasi
- Sel pengiring terdapat pada jaringan …
a.
Xylem
b.
Empulur
c.
Jari-jari empulur
d.
Floem
e.
Parenkim
- Transpor ion, molekul yang membutuhkan energy ATP adalah …
a.
Difusi
b.
Osmosis
c.
Transport aktif
d.
Transport pasif
e.
Endositosis
- Penghancuran ekor berudu saat memasuki dewasa disebut …
a.
Autofagi
b.
Autolysis
c.
Pinositosis
d.
Fagositosis
e.
Eksositosis
- Kelenjar yang mempunyai saluran pembuangan pada jaringan hewan …
a.
Eksokrin
b.
Endokrin
c.
Kelenjar tiroid
d.
Eitrosit
e.
Kondrosit
- Jaringan yang berfungsi sebagai pengerat …
a.
Epitel
b.
Jantung
c.
Otot
d.
Saraf
e.
Ikat
JAWABAN
1.
A
2.
E
3.
A
4.
B
5.
D
6.
B
7.
C
8.
A
9.
A
10.
C